Sabtu, 24 Januari 2009

Awal 2009


MARIO TEGUH
The Year Of My True Identity
Tahun Identitas Asli Saya


Sahabatku yang hatinya baik,

Bayangkanlah ini dengan kesungguhan untuk menjadikannya kenyataan yang memuliakanmu dan memuliakan sebanyak mungkin saudaramu.

Bila ada jiwa yang sedang terbingungkan oleh dirinya sendiri yang seperti tidak pernah berketetapan menjadi pribadi yang kuat, dan dia bertanya kepadamu tentang dirinya, nasehatkanlah ini kepadanya.

…….

Engkau datang kepada ku dengan pertanyaan

Siapakah aku?

Dalam diam ku,
aku tahu engkau bertanya-tanya melihat senyumku,
tetapi seharusnya engkau merasa damai bila engkau mengerti seberapa besarnya kasihku kepadamu.

Sadarkah engkau bahwa aku bukanlah diri yang hidup cukup lama di dalam dirimu itu,
untuk ku mengenal dan mengetahui tentang mu
yang memantaskan ku untuk menjawab pertanyaanmu itu?

Dengarkanlah ini dengan mendamaikan dirimu sendiri.

Aku tidak tahu engkau siapa,
tetapi ini yang bisa ku katakan kepadamu,
bahwa

Pertanyaanmu mengenai siapakah engkau
adalah ungkapan keletihanmu dengan pribadi yang belum membanggakan bagimu itu.

Adikku yang terkasih,

ketahuilah bahwa

Kita semua tumbuh dari ketiadaan,
menuju ke kemuliaan.

Kita tumbuh dari ketiadaan wujud, ketiadaan nama, dan dari ketiadaan kehadiran.

Maka marilah kita mulai dari wujud mu.

Identitas dasar dari dirimu ada dalam wujudmu.

Yang kau mengerti sebagai wujudmu itu sering kau sederhanakan hanya sebagai bentuk, ukuran, berat, dan warnanya saja;

tetapi sebenarnya,

dirimu lebih ada, lebih bernama, dan lebih hadir dari yang bisa kau mengerti.

Aku tak ingin membingungkanmu,
tetapi dengarlah pengandaian ini:

Seandainya engkau bisa melihat jiwa-jiwa suci yang ditugaskan untuk menjaga dan membimbingmu untuk menjadikanmu sebagaimana seharusnya engkau menjadi,
engkau tidak akan berlaku seperti yang tidak sedang disaksikan itu.

Yakinilah itu,
dan engkau akan berlaku dalam sebaik-baiknya kelakuan.

Dengannya,
engkau akan tumbuh, bergerak menuju diri mulia mu
yang selama ini tersuramkan oleh perilaku hati, perilaku pikiran, dan perilaku badanmu yang membuat jiwa-jiwa suci pendampingmu itu malu.

Tetapi,
untuk sekarang cukupkanlah kesadaran mengenai pendampingmu itu sebagai pengetahuanmu saja,
dan

Berlakulah dengan kesadaran bahwa engkau sedang dalam pengawasan.

Ya, engkau selalu dalam pengawasan.

Tetapi, mengapakah aku memberitahumu mengenai hal ini?

Bukankah engkau yang sering mengatakan kepadaku
bahwa Tuhan Maha Mengetahui?
bahwa Tuhan Maha Menyaksikan?
dan bahwa Tuhan mengetahui dan menyaksikan semua yang kita lakukan?

Tetapi,

mengapakah sering tanpa ragu engkau hadirkan dirimu dalam seburuk-buruknya perilaku dalam penyaksian Tuhan?

Apakah engkau akan melakukan banyak hal yang kau lakukan dalam penyaksian Tuhan itu,
di depan tetangga mu, yang bahkan tidak kau hormati itu?

Lalu,
apakah yang terjadi dengan rasa hormatmu kepada Tuhan?

Sahabatku yang baik,

Bila engkau menghormati Tuhan,
tidak mungkin engkau berlaku yang menjadikanmu tidak menghormati dirimu sendiri.

Maka wajar bila engkau bertanya kepadaku,

Siapakah aku?

karena engkau terbingungkan oleh diri yang melakukan yang diketahuinya tidak pantas baginya untuk melakukan.

Bila engkau sudah menerima ini,
kita bisa sekarang naik ke anak tangga pengertian berikutnya.

… anak tangga pengertian berikutnya …

Apakah engkau melihat keindahan dari selarik kata-kata itu?

… anak tangga pengertian …

Ya …

Kita naik dalam kehidupan ini,
dalam derajat yang bertingkat-tingkat,
dan
derajat-derajat itu kau capai
melalui tingkat-tingkat dari pengertianmu.

Semakin engkau mengerti, semakin engkau berderajat,
karena engkau tidak mungkin berlaku yang bertentangan dengan yang kau mengerti.

Maka ketahuilah ini,

Siapapun yang berlaku bertentangan dengan yang dimengertinya, adalah orang yang belum benar-benar mengerti.

Sekarang,
sudahkah engkau mengerti mengapa aku selalu tersenyum kepadamu?

Aku tersenyum,
karena aku melihat dirimu dari tempat yang memungkinkan ku melihat kenaikan derajatmu bila engkau percaya.

Aku tersenyum,
karena aku melihat kebaikan dalam dirimu yang sedang kau biarkan kalah di bawah kepentinganmu yang tidak penting.

Aku tersenyum,
karena aku melihat bagaimana engkau tersiksa karena kekesalan mu terhadap dirimu sendiri yang sering berlaku palsu.

Lebar senyumku,
karena mendengar mu berjanji tidak akan berlaku sombong, tetapi mengatakannya dengan kalimat-kalimat seseorang yang angkuh.

Lucu senyumku,
karena mendengar kesediaanmu untuk memaafkan orang lain dengan kesungguhan untuk memastikan bahwa mereka tahu hanya engkau yang benar.

Haru senyumku,
karena melihat upayamu untuk mendapatkan kasih sayang dengan cara-cara yang mengusir kasih sayang.

Dan semua kesabaran dalam senyumku itu ada,
karena aku sedang menanti saat dimana engkau berlaku tegas untuk menjadi pribadi yang baru.

Ya …,
aku mendengar keraguanmu itu …

Engkau dan aku tahu bahwa pribadi yang baru itu tidak pernah bebas untuk menjadi betul-betul baru, karena akan selalu ada sisa-sisa dari kenyamananmu dalam cara-cara yang lama itu yang mencoba memasuki ruang-ruang indah dari pembaruan dirimu.

Tetapi ini yang harus kau mengerti,
bahwa

Pribadi apapun yang mengupayakan perbaikan
adalah sudah baru.

Siapapun yang menginginkan dirinya menjadi baik, sudah menjadi orang baik.

Kebaruan mu bukan datang karena engkau telah meninggalkan semua diri lama mu.

Kebaruanmu dimulai dari niatmu untuk menjadi pribadi baru.

dan

Kesungguhanmu dinilai dari yang betul-betul engkau lakukan.

Adikku yang sahabat baik hatiku,

sekarang marilah kita kenali dirimu sebagai sebuah wujud.

WUJUD

Mulailah dengan melihat dirimu dari luar dirimu.

Engkau ada sebagai gambar dalam pandangan orang lain.
Mungkin mudah bagimu untuk mengerti itu,
tetapi mengapakah engkau tidak tertarik untuk merancang dirimu menjadi seindah-indahnya gambar?

Engkau ada sebagai suara dalam pendengaran orang lain,
tetapi mengapakah engkau tidak memerdukan suara dan mengindahkan kata-kata yang keluar dari wajahmu?

Engkau ada sebagai aroma dalam nafas orang lain,
tetapi mengapakah engkau tidak mengharumkan dirimu?

Engkau ada sebagai yang otot yang hidup dalam sentuhan orang lain,
tetapi mengapakah engkau tidak melembutkan ketegasan sentuhanmu?

Dan engkau ada sebagai kesan dalam keseluruhan indra orang lain,
tetapi mengapakah engkau tidak membangun tempat yang indah di hati mereka?

Maka,

Jika engkau membiasakan diri untuk melihat dirimu sendiri dari luar dirimu,
engkau akan memperbaiki pendapat buruk mu tentang dirimu sendiri,
dan mulai mengambil keuntungan dari apa yang diharapkan oleh orang lain dari mu.

Yakinilah ini, bahwa

Perubahan yang terbaik bagimu adalah perubahan yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain.

Dan cara terbaik untuk berubah adalah membuktikan kemampuan untuk mendatangkan kebaikan bagi banyak orang, dengan memulai kebaikan itu kepada dirimu sendiri.

Berlaku baiklah kepada dirimu sendiri, karena bila tidak – engkau tidak akan menjadi baik bagi siapapun.

Kemudian, adik kebanggaanku,

Kita sampai pada kebutuhanmu untuk menjadikan wujud mu itu meninggalkan keadaannya yang tak bernama, dan menjadi keberadaan yang bernama baik.

NAMA

Sekarang,
mudah-mudahan yang kita bicarakan ini dapat mendekatkan kita kepada pengertian yang membantumu menjawab pertanyaanmu sendiri, mengenai

Siapakah aku?

Meskipun kedua orang tua terkasih mu telah mendoakan kebaikan bagimu dan memberimu nama jauh sebelum kemungkinan keberadaanmu di dunia ini, engkau hanya bernama bagi mereka, dan sebetulnya tak pernah bernama bagi orang lain – sampai mereka mengenalkanmu kepada orang lain.

Setelah engkau lari bersegera keluar dari bayang-bayang perlindungan orang tuamu, engkau masih sebetulnya tak bernama – sampai engkau mengenalkan dirimu sendiri kepada orang lain di luar keluargamu yang telah mengenalmu sejak kelahiranmu.

Maka marilah kita simpulkan,
bahwa

Engkau hanya dikenal sebaik engkau mengenalkan dirimu sendiri.

Perhatikanlah kata itu, … dirimu.

Jadi sebetulnya engkau tetap tidak akan bernama bagi orang lain, bila engkau tidak mengenalkan dirimu.

Tetapi, mengapakah ada di antara mu yang memperkenalkan dirinya dengan cara-cara yang bahkan dapat merusak nama-nama yang terbaik di dunia ini?

Pernahkah kau temui orang yang menggunakan alamat bagi penerimaan dan pengiriman surat bagi diri pribadinya, dengan nama-nama yang seolah-olah sengaja mengundang perlakuan tidak serius kepadanya, seperti:

biarin@hopeless.com
akuajanich@notimportant.org

1 komentar:

  1. artikel yang menarik...setelah lihat profilnya saya merasa kenal yg punya blog.he...he..klo berkenan mengikuti program2 dapat menghasilkan income dengan berinternet yg tentunya semua freee...bisa mengunjungi blog kami http://mahardhikacellular.blogspot.com

    BalasHapus